di Aqsha Learning Center, Depok (Dok. Pribadi) |
“Sebelum memulai kegiatan belajar menulis, mari kita
membaca surat Al-Fatihah terlebih dahulu,” perintah Pak Arya, mentor
belajar menulis yang diselenggarakan oleh Paytren Academy. Suasana yang
semula hening, kini berubah menjadi riuh. Mereka serempak membacakan
surat yang diperintahkan.
“Aaamiin…” ucap mereka secara bersamaan
yang menandai bahwa pembacaan telah selesai dan disusul dengan membaca
doa sebelum belajar. Pembacaan doa masih dipimpin oleh Pak Arya sebagaimana pada surat Al-Fatihah tadi.
“Aaamiin…” ucap mereka lagi untuk yang kedua kali.
“Pelajaran tentang surat Al-Fatihah ada pada ayat kelima yang artinya
hanya kepada-Mu kami menyembah, dan hanya kepada-Mu kami memohon
perlindungan.” terang Pak Arya saat mengawali kelas belajar menulis.
“Pelajaran tersebut berupa hikmah bahwa kita berhak meminta kepada
Allah setelah kita melakukan suatu ibadah. Namun, ada orang yang merasa
terlalu banyak dosa sehingga berprasangka bahwa dirinya tidak berhak
meminta.” kata Pak Arya menambahkan.
Mendengarnya, salah seorang
di antara peserta kelas merasa tertohok. Lalu, ia mengingat dan
menghitung berapa kali menghakimi dirinya sendiri dengan perasaan tidak
berhak meminta kepada Allah setelah ia melaksanakan suatu ibadah karena
merasa telah melakukan banyak dosa.
“Tidak demikian. Berdoa itu
termasuk suatu kewajiban. Bahkan, jika kita meninggalkannya atau tidak
berdoa, kita dianggap sombong.” jelas Pak Arya.
Penjelasan bahwa
berdoa itu termasuk suatu kewajiban, membuyarkan lamunannya.
Konsentrasinya terpecah dan membuatnya tak sempat mencacat satu pokok
penting tentang dasar hukum berdoa. Hal itu membuatnya resah karena
penasaran sehingga ia berpikir untuk menggali informasinya lebih dalam
lagi jika kegiatan belajar usai nanti.
Kegiatan belajar menulis
saat itu berakhir tepat ketika azan zuhur berkumandang. Kelas belajarnya
hanya sebuah kelas kecil dengan delapan orang peserta. Akan tetapi,
saat kegiatan berlangsung sampai berakhir, peserta terlihat sangat
antusias memperhatikan penjelasan demi penjelasan dari Pak Arya. Banyak
pertanyaan juga yang dilontarkan oleh peserta.
Setelah kegiatan
ditutup dan shalat zuhur berjamaah selesai, masing-masing peserta
meninggalkan lokasi. Namun, salah satu peserta masih tertinggal karena
menunggu ojek online pesanannya tiba. Ia menunggu di depan sambil
mengotak-atik HP-nya. Rupanya, ia sedang mencari dan menggali informasi
lebih perihal kewajiban berdoa.
Dalam pencarianya, Ia menemukan
sebuah artikel dengan nama penulis Ustadz Ahmad Zainuddin, Lc. Artikel
tersebut dimuat oleh website muslim.or.id. Judul artikelnya adalah
jangan malas untuk berdoa. Akan tetapi, belum sempat membacanya, ojek
online yang telah dipesannya datang. Ia pun pergi berlalu meninggalkan
lokasi itu menuju ke stasiun Pondok Cina dan mengurungkan niat untuk
membaca artikel tadi untuk dibaca saat sudah di kereta.
☺👍
ReplyDelete