Aquarium

Saturday, 17 November 2018

HANYA PADAMU #1


Dok. milisifahreza.wordpress.com



“Dek, Sekarang sering banget ya terjadi musibah? Dari musibah besar seperti gempa di Nusa Tenggara Barat, di Palu dan Donggala, sampai pesawat jatuh.” Komentar Reihan kepada istrinya, Aisyah, yang sedang menata sarapan pagi di meja makan dekat dapur. Saat itu Reihan tengah duduk manis di sana sambil membolak-balik koran pagi layaknya ada sesuatu yang dicari tapi sepertinya tak ditemukan.

Belum sempat istrinya berkomentar, tiba-tiba suami tampannya itu berkata lagi, “Nah, berita terbaru, kemari siang ada gempa di Mamasa, Sulawesi Barat.”

“Nanti, setelah sarapan, kita diskusi tentang musibah gimana, Mas?” Usul Aisyah.

“Sekarang, kita sarapan dulu yuk! Aisyah udah masakin kesukaan Mas Reihan lhoo… Nasi Goreng Cumi.” Kata Aisyah menerangkan.

Reihan pun meletakkan koran yang dari tadi dipegangnya lalu mulai menyantap sarapan pagi bersama istrinya tercinta. Nasi Goreng Cumi memang makanan favoritnya sejak kecil karena Ibunya selalu memasakkan untuknya dan kedua kakaknya saat akan berangkat ke sekolah di pagi hari. Masakan istrinya juga tak kalah enak dibandingkan dengan masakan Ibunya dan membuatnya selalu merindukan Ibunya. Namun, Ibunya sudah lama meninggal, hanya doa yang selalu Ia panjatkan untuk kebaikan akhirat Ibunya.

“Alhamdulillah, lahap sekali dia makannya. Terhitung, sudah dua kali porsi dihabiskan.” Batin Aisyah sambil memperhatikan gerak – gerik suaminya saat makan. Akan tetapi, tak seporsi pun habis olehnya. Ia merasa tak nafsu makan tapi merasa kenyang ketika melihat tingkah suaminya.

“Enak ya Mas? Tanya Aisyah kepada Reihan.

“Enggak tapi enak banget.” Puji Reihan atas masakan istrinya.

“Kamu kenapa ga makan, Dek? Mas udah habis dua porsi tapi satu porsi aja kamu ga habis dari tadi.” Protes Reihan.

“Liatin Mas makan aja Aisyah ikutan kenyang kok tapi ga tau kenapa tiap makan sesendok rasanya mual.” Aisyah menerangkan.

“Ya udah, nanti sore kita ke dokter ya soalnya Mas mau bikin presentasi buat rapat besok di Kantor dan tadi setelah selesai makan, kita kan mau diskusi dulu. Oh ya, hari ini bagian Mas membereskan sarapan. Jadi, kamu tunggu Mas di mushola ya. Kita sholat dhuha dulu baru diskusi.” Kata Reihan mengingatkan.

Reihan pun bergegas merapikan meja makan dan mencuci peralatan makan serta masak yang kotor. Mencuci peralatan makan dan masak bukan pekerjaan yang sulit bagi Reihan karena sudah terbiasa dilakukannya saat masih single dulu. Ia pun tak merasa keberatan berbagi tugas rumah tangga dengan istrinya sebab Rasulullah SAW pun juga demikian, berbagi pekerjaan rumah tangga dengan istri – istri beliau. Sementar itu, Aisyah menuju tempat wudhu lalu ke mushola yang ada di samping ruang keluarga.

***bersambung***

No comments:

Post a Comment