Blibli.com |
Hari itu adalah hari Sabtu.
Seperti sudah menjadi kegiatan rutinitas mingguan jika tiba akhir pekan, Rana
bepergian keluar kota, ke Kota Tangerang dari Senayan, Kebayoran Baru, Jakarta
Selatan. Biasanya, Rana berangkat menggunakan Kereta Commuter Line dari Stasiun
Cawang karena rute menuju stasiun dari kos lebih mudah alias tidak berputar – putar.
Dari kos ke Stasiun Cawang, ia diantar oleh ojek online sampai di trotoar
seberang pintu masuk dekat Alfa atau pintu bawah sebab ia lebih suka masuk ke
stasiun itu lewat sana. Jika lewat pintu atas harus menuruni tangga yang
lumayan banyak jumlah anak tangganya.
Bagi penumpang Commuter Line yang
sudah sering bepergian ke arah Depok dan Nambo serta Bogor atau arah Jakarta
Kota dan Jatinegara serta Angke via Stasiun Cawang, pasti sangat familiar
dengan area stasiun sehingga tidak mengalami kesulitan memilih Jalur. Jalur
yang tersedia di Stasiun Cawang hanya ada jalur satu dan dua. Jalur satu untuk
Commuter Line arah Jakarta Kota dan Jatinegara serta Angke sedangkan jalur dua
untuk arah Depok dan Nambo serta Bogor. Karena Rana sudah sangat familiar
dengannya maka setelah tap e-money di gate, ia langsung menuju ke jalur satu untuk
menunggu kereta dengan tujuan Angke atau Jatinegara supaya dapat transit di
Stasiun Duri. Setelah sekitar tiga puluh menit berlalu, kereta pun tiba. Cukup
lama memang waktu datangnya kereta saat weekend – akhir pekan, tak seperti hari
kerja, senin sampai jumat.
Saat pintu kereta dibuka, dengan
segera Rana masuk ke gerbong khusus wanita karena kereta berhenti tidak lama,
hanya menurunkan dan menaikkan penumpang lalu berangkat. Penumpang yang turun
pun sedikit. Di dalam kereta, ia berdiri sebab kereta penuh dengan penumpang. Ia
berdiri sampai di stasiun tanah abang. Tanah Abang dengan pasarnya di kenal
sebagai sentral grosir murah sampai se-asia. Jadi, Ia berpikir bisa saja
setengah lebih penumpang tadi ingin berbelanja. Setelah banyak penumpang yang
turun, ia berkesempatan untuk duduk sejenak. Beberapa menit berhenti di Stasiun
Tanah Abang, kereta pun melaju menuju Stasiun Duri, di mana ia harus berganti
kereta arah Kota Tangerang.
Tak lama, kereta pun sampai di
Stasiun Duri. Rana bersama penumpang lain turun dan berlari menuju jalur lima
saat melihat kereta sudah bertengger di sana. Di kereta arah Kota Tangerang
itu, ia masuk dan duduk di gerbong pertama, gerbong wanita. Keretanya tak
terlalu penuh sehingga semua penumpang di gerbong itu dapat tempat duduk semua.
Sepanjang perjalanan, ia memainkan HP, membuka aplikasi paytren academy untuk
belajar sebagaimana slogannya “belajar di mana saja kapan saja”. Namun, saat di
tengah perjalanan, konsentrasinya terpecah oleh seorang wanita yang duduk tepat
di depannya. Wanita tersebut belum terlalu tua, mungkin berusia sekitar lima
puluh tahun. Rana diam – diam tertarik memperhatikannya. Wanita itu
berpenampilan ala ABG, celana tiga perempat dan atasan jaket levis serta
membawa dua tas. Gayanya begitu santai dan kasual. Ketika Rana
memperhatikannya, Dia tengah asik menikmati bekal yang dibawa. Rupanya, bekal
itu memang sengaja dia persiapkan dari rumah karena ada satu botol air putih,
satu botol jus, dan satu buah pisang. Semua itu terlihat jelas waktu Dia menata
satu tasnya yang berisi perbekalan.
Memperhatikan wanita itu, membuat
Rana ikut lapar dan haus tapi Rana tidak membawa bekal seperti wanita itu. Kejadian
itu membuat Rana teringat bahwa dulu saat bepergian, ia selalu membawa bekal
sedangkan beberapa bulan akhir – akhir ini tidak karena malas. Namun, setelah
melihat wanita itu, Rana jadi terinspirasi ingin mencoba kembali supaya bisa
berhemat juga ingin menerapkan pola hidup sehat. Untuk itu, ia harus berjuang
melawan rasa malas dan membangkitkan kembali rasa optimis serta semangat.
No comments:
Post a Comment